Selasa, 20 Juni 2017
Usaha Kecil Rumahan "Telur Asin"
Juni 20, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, KKN, KKN UM, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, UKM, UMKM, Universitas Negeri Malang, Usaha mandiri, Wirausaha
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Senin, 11 Juni 2017 kami melakukan wawancara pada salah satu UKM yang ada di Desa Seketi yakni UKM Telur Asin. UKM Telur Asin ini diprakarsai oleh Bu Nur Aini (38 tahun) sejak April 2010 hingga sekarang. Dengan modal awal Rp. 500.000, kini dalam sehari Bu Nur Aini mampu memperoleh omset sekitar Rp. 2.500.000. Jenis telur asin yang diproduksi ini terbagi menjadi dua yaitu telur asin ayam dan telur asin bebek. Telur asin bebek ini dijual dengan harga Rp. 2500 per butir sedangkan telur asin ayam dijual seharga Rp. 2000 per butir. Proses pengelolaan telur asin ini terbagi menjadi dua cara, pertama menggunakan air yang telah dicampur dengan garam. Apabila menggunakan air garam maka telur asin mampu bertahan sekitar 7 hari. Kedua menggunakan pasir lempung yang telah dicampur dengan sere, bawang putih, daun jeruk, dan jahe. Cara pembuatan ini mampu menghasilkan telur yang bertahan hingga 15 hari. Peralatan penunjang lain yang diperlukan antara lain dandang, bak, dan serok.
Untuk pengerjaan, Bu Nur Aini melakukan produksi sendiri tanpa bantuan pegawai. Dalam sehari beliau mampu memproduksi 200-1000 butir telur. Adapun kendala yang dialami adalah terbatasnya modal yang tersedia karena seluruh modal yang diperoleh merupakan modal yang berasal dari kantong pribadi. Telur asin ini dipasarkan pada pedagang soto, pedagang nasi, serta pasar tradisional yang dipasok setiap dua hari sekali dengan jumlah 50 butir. Promosi telur asin ini sudah mulai merambah di internet melalui facebook. Di dalam merintis usaha ini, Bu Nur mengaku tidak pernah mendapat bantuan dana maupun fasilitas apapun dari pemerintah.
Usaha Kerajinan "Tas Plastik Ibu Mariyatun"
Juni 20, 20172017, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kerajinan, KKN, KKN UM, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, UKM, UMKM, Universitas Negeri Malang, Usaha mandiri, Wirausaha
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Ibu
Mariyatun ini Memiliki Usaha Tas Plastik yang berupa Barang, Pengusaha ini
Berdiri sejak Januari 2017 sampai Sekarang. Omset ini Menghasilkan 300.000 –
400.000 perbulan. Mengenai Masalah Modal awal ibu ini sebenarnya tidak ada,
modal awalnya Benang dan menjahit sendiri, Ibu ini asal mulanya Hanya ingin
Mencoba-coba dan akhirnya Berhasil.
Dalam
proses pembuatannya ini dilakukan dengan hasil Limbah minuman seperti Teh
gelas, teh rio, ale-ale dan lain- lain,
tidak hanya minuman saja dari jely pun juga bisa di Olah. Untuk satu Tas
ini menghabiskan Limbah Minuman 250 biji dalam setiap Tas, untuk karyawan ibu
ini tidak Memiliki Karyawan tetapi dalam pengolahannya suami dan anaknya juga
ikut berpartisipasi, anak dan suami nya membantu membersihkan setelah itu cuci,
kemudian di jemur setelah itu di anyam, dan bagian yang mengayam itu dari ibu
Mariyam sendiri. Untuk Benangnya ini dari tambang kecil.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6SZfuZKkPViJJ8t7TKdEYkwXCe-D_okO5v8bzKEwjkpSFOkO_IP4kce47qHaLNR7XHA7DzlOErNThEM3EzNE3zy-KaESYV2UlrBtarXTgxKb8YuX5LL4Xmb8xzlnzs5Cowoe9zrY06NM/s640/foto+bersama.jpg)
Kendala yang dialami ibu ini yaitu belum bisa kepasar-pasar, dan Dalam pemasaranya, dari warga desanya itu sendiri juga sudah banyak yang membeli bahkan satu desa pun semuanya sudah membeli kemudian ada juga yang dititipkan di toko-toko, kemudian jika ada orang yang baru tahu itu pasti mereka bertanya-tanya dan juga ikutan beli lalu di bawa keluar kabupaten bahkan keluar jawa juga banyak seperti kalimantan, sumatra dan lain-lain. Pernah dipasarin bapak kepala desa ketika ada bazar uasaha ini juga laris dan banyak peminatnya. Untuk motif nya itu masih terbatas ada dua macam tas, ada yang kecil dan besar kalau ada yang ingin dikasih riasan bunga ibunya juga bersedia untuk membuatkan tetapi dengan syarat bunganya harus membawa sendiri dan untuk harganya sudah lain lagi, untuk pertama kali keluar ibu itu menjual dengan harga 50.000-55.000. dan sekarang menjualnya dengan harga 60.000. jika ada bunga-bunganya ibu menjual dengan harga 65.000.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvM0fhA_vtuQmaVL_yxA6D79rq3jOYiuo8Z879l7yAqupgry3OT7vv5Hwm9A0oHUFUzzzTUTbomPKnbUdDXuBjwSNbbDkXwPVwi5ZihV0zmSjuk9jdf751oHd6KqcEvsRxPtTxjW8TnqU/s640/Untitled-1.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6SZfuZKkPViJJ8t7TKdEYkwXCe-D_okO5v8bzKEwjkpSFOkO_IP4kce47qHaLNR7XHA7DzlOErNThEM3EzNE3zy-KaESYV2UlrBtarXTgxKb8YuX5LL4Xmb8xzlnzs5Cowoe9zrY06NM/s640/foto+bersama.jpg)
Kendala yang dialami ibu ini yaitu belum bisa kepasar-pasar, dan Dalam pemasaranya, dari warga desanya itu sendiri juga sudah banyak yang membeli bahkan satu desa pun semuanya sudah membeli kemudian ada juga yang dititipkan di toko-toko, kemudian jika ada orang yang baru tahu itu pasti mereka bertanya-tanya dan juga ikutan beli lalu di bawa keluar kabupaten bahkan keluar jawa juga banyak seperti kalimantan, sumatra dan lain-lain. Pernah dipasarin bapak kepala desa ketika ada bazar uasaha ini juga laris dan banyak peminatnya. Untuk motif nya itu masih terbatas ada dua macam tas, ada yang kecil dan besar kalau ada yang ingin dikasih riasan bunga ibunya juga bersedia untuk membuatkan tetapi dengan syarat bunganya harus membawa sendiri dan untuk harganya sudah lain lagi, untuk pertama kali keluar ibu itu menjual dengan harga 50.000-55.000. dan sekarang menjualnya dengan harga 60.000. jika ada bunga-bunganya ibu menjual dengan harga 65.000.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvM0fhA_vtuQmaVL_yxA6D79rq3jOYiuo8Z879l7yAqupgry3OT7vv5Hwm9A0oHUFUzzzTUTbomPKnbUdDXuBjwSNbbDkXwPVwi5ZihV0zmSjuk9jdf751oHd6KqcEvsRxPtTxjW8TnqU/s640/Untitled-1.jpg)
Rabu, 14 Juni 2017
Industri Rumah Tangga - Kue Cumcum Ibu Naning
Juni 14, 20172017, Berkarya, Kabupaten Kediri, Kediri, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, UKM, UMKM, Universitas Negeri Malang, Usaha mandiri, Wirausaha
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Industri
rumahan ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah tanpa
menyita waktu, sehingga kaum ibu pun bisa dengan mudah menyesuaikan antara
aktivitas di rumah dengan jam kerjanya. Demikian yang dilakukan oleh Ibu Wahyu
Nur Naning Tyas atau biasa dipanggil dengan Ibu Naning. Ibu berusia 40 tahun
ini memulai usaha industri rumah tangga dengan membuat kue basah dan kue
kering. Industri yang dijalankan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 10
tahun. Industri tersebut dijalankan di rumah Ibu Naning yang beralamat di Desa
Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Ibu Naning melakukan indutri ini
seorang diri karena tidak memiliki pekerja. Biasanya kue yang dibuat yaitu kue
cumcum yang berbahan baku tepung, mentega, dan telur. Namun saat menjelang
musim lebaran Ibu Naning membuat bermacam-macam kue kering. Kue-kue ini dijual
di Pasar Bandar dan Pasa Setono Betek Kota Kediri. Laba yang dihasilkan oleh
industri rumah tangga ini kurang lebih Rp.75.000,- sampai Rp.100.000 per hari.
Modal yang digunakan untuk industri rumah tangga ini berasal dari modal
sendiri. Ibu Naning juga pernah meminjam modal ke bank untuk membiayai
usahanya.
Selasa, 13 Juni 2017
UKM Kripik Tempe “Cristal”
Juni 13, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, UKM, UMKM, Universitas Negeri Malang, Usaha mandiri, Wirausaha
1 komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Usaha Kecil Menengah kripik tempe “Cristal” merupakan salah satu produk unggulan dari beberapa jenis UKM yang ada di Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Usaha ini dirintis oleh Ibu Nurul Hidayati (52 tahun) sejak tahun 1992 sampai sekarang. Dalam perjalanannya sempat menemukan beberapa kendala internal hingga sempat vakum berproduksi beberapa tahun. Namun karena kegigihan ibu nurul akhirnya produksi dapat dimulai kembali, bahkan dapat melebarkan sayap usahanya. Pemasaran produk kripik tempe ini sangat fleksibel, ibu nurul hanya memproduksi sesuai dengan pemasaran dan pemesanan dari pelanggan. Tidak terlalu memaksakan diri untuk menambah jumlah produksi. “ya itung-itung dapat dijadikan mengisi waktu luang sekaligus penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan setiap hari” kata ibu Nurul.
Setiap sehari rumah produksi ini mampu membuat kripik tempe dari 50 bungkus tempe mentah. Dari 50 bungkus ini nantinya akan ditambah apabila ada pesanan tambahan. Sekali produksi dalam sehari, dari 50 bungkus tempe mampu menghasilkan 250 bungkus kripik tempe siap jual. Untuk menarik minat pelanggan, Terdapat beberapa pilihan varian rasa yang ditawarkan. Yaitu: rasa balado, rasa pedas dll. Untuk memenuhi produksi ibu nurul memperkerjakan seorang pegawai.
Nama produk kripik tempe ”Cristal” memang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat terutama di lingkup Kecamatan Ngadiluwih. Proses distribusi produk dilakukan oleh ibu Nurul sendiri. Setiap hari ibu nurul memasarkan produknya hampir diseluruh penjual soto sepanjang jalan Kecamatan Ngadiluwih. Disamping itu, ibu nurul juga menerima pesanan dari masyarakat sekitar. “Memang minat masyarakat terhadap kripik tempe sangat positif, apalagi di Desa Seketi sendiri belum ada yang memproduksi kripik tempe selain saya” ujar ibu rumah tangga asal Malang ini.
Pernah terfikirkan oleh Ibu Nurul untuk mengembangkan produk hasil olahannya. Sempat beberapa instansi dari pemerintah yang pernah mengekspose kripik tempe dari ibu nurul ini. Namun belum ada bantuan secara nyata dari pihak pemerintah untuk andil dalam proses pengembangan produk hasil olahan tempe ini. Padahal dari segi ekonomi sangat potensial untuk mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat. “Malah saya rasa kami sebagai golongan usaha kecil menengah kurang diperhatikan oleh pemerintah” kata ibu nurul.
Usaha Kerajinan Bunga "Erfan Bunga"
Juni 13, 20172017, Berkarya, Bunga, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kerajinan, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, UKM, UMKM, Universitas Negeri Malang, Usaha mandiri, Vas, Wirausaha
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Salah
satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih,
Kabupaten Kediri adalah usaha kerajinan interior bunga hiasan milik Bapak Erfan
Efendi. Saat ditemui tim blogspot Desa Seketi dirumahnya, pria kelahiran 1980
ini sedang sibuk membuat hiasan bunga bersama dua karyawan yang beliau
pekerjakan. Beliau menuturkan bahwa saat bulan puasa seperti ini, pekerjaan
merangkai bunga lebih sering dilakukan setelah Sholat Tarawih. Atmosfer di
garasi kecil samping rumah yang ia ubah menjadi tempat produksi terkesan sangat
santai. Beliau sangat sering bercanda bersama karyawannya. Saking akrabnya,
bahkan kami (red: Mahasiswa KKN UM Desa seketi) tidak akan tahu siapa yang menjadi
pemilik usaha ini kalau sebelumnya tidak menemui beliau.
Proses
produksi sendiri tergolong tidak terlalu sulit sehingga bisa santai. Tidak ada
kendala yang begitu berarti dalam proses pembuatan bahan. Bagian – bagian
kerajinan yang terbuat dari besi, kayu maupun bambu beliau produksi sendiri,
sedangkan bagian – bagian yang tidak bisa dibuat sendiri seperti dari bahan
plastik, beliau memesannya dari daerah Surabaya dan Nganjuk.
Pak
Erfan bercerita, kendala yang paling nyata dari usaha yang ditekuninya adalah
pada modal yang minim. Pada usianya yang sudah 37 tahun ini beliau masih ingat
dengan jelas awal mula beliau merintis usaha ini. Pada awalnya beliau bekerja
disebuah bengkel las sebagai karyawan. Saat itu tahun 2002, beliau dimintai
seseorang untuk mengelas penyangga vas bunga. Kemudian beliau mulai berfikir
mengapa tidak mencoba manjadi pembuat kerajianan vas bunga. ”Dulu modal awal
Cuma Rp50.000,- buat beli besi, trus keterampilan ngelas itu saya dapat dari
bapak saya mas...” kata beliau sambil mengingat – ingat kisahnya dulu.
Dalam
mengerjakan kerajinan ini Pak Erfan mempunyai komitmen bahwa yang paling
penting bagi beliau adalah kualitas barang yang beliau buat. Hal ini sangat
penting karena jika hanya asal dalam mengerjakan maka konsumen yang sudah
membeli akan kecewa karena barang berkualitas rendah dan tidak akan membeli
lagi atau bahkan tidak laku sama sekali.
Selain
itu Pak Erfan juga sangat memperhatikan pemasaran produk – produk kerajinan
yang beliau buat. ”Yang paling penting dalam produksi dan jualan itu pemasaran
mas, kalo ndak diurusin serius basi mati ato ndak jalan...”. Awal produksi
beliau beliau memasarkan hasil kerajinannya di Pasar Tulungagung. Saat ini
sudah memiliki beberapa link untuk memasarkan produknya, antara lain yaitu di
Golden Tulungagung (mulai tahun 2005), Golden Kediri (mulai tahun 2006), Sri
Ratu Kediri (mulai tahun 2007), dan beberapa pemasaran di pasar tradisional dan
toko – toko. Untuk di golden dan Sri Ratu (Supermarket) sistem pemasaran berupa
titip barang dan sistem order. Sedangkan di toko – toko dan pasar tradisional
langsung dibayar pemilik toko karena jumlahnya lebih sedikit.
Untuk
saingan usaha sendiri beliau menjelaskan tidak ada saingan yang terlalu
berarti, karena masih sedikit pengrajin hiasan bunga di Kediri sehingga minim
saingan. Beliau sendiri juga sangat menikmati pekerjaan ini karena memang
beliau hobi merangkai / membuat sesuatu barang, ”Istilahnya hoby jadi profesi
mas...” ujar beliau sambil tertawa.
Dengan
nama ”Erfan Bunga” rumah produksi kerajinan bunga ini telah menghasilkan lebih
dari 340 jenis hiasan dengan rentang harga jual yang paling murah Rp12.500,-
sampai yang paling mahal mencapai Rp 500.000,-. Harga ini merupakan harga yang
diberikan pak erfan ke toko, sedangkan nantinya pihak toko akan menaikkan harga
10-50% dari harga yang diminta Pak Erfan. Jadi jika anda ingin mendapatkan
produk kerajinan hiasan bunga yang lebih murah, anda bisa langsung datang ke
rumah Pak erfan di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Selain
bisa lebih murah, anda juga bisa pesan sendiri rangkaian bunga sesuai yang anda
inginkan. Tinggal nego harga dan dijamin kualitasnya sae.
Berikut beberapa kerajinan hiasan bunga produksi "Erfan Bunga"
Pelatihan Pembuatan Bioetanol (Proker 7)
Juni 13, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Senin pada tanggal 5 Juni
2017, tepatnya di balai Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri
telah di selenggarakan Pelatihan Pembuatan Bioetanol yang diadakan oleh
mahasiswa/mahasiswi KKN Universitas Negeri Malang. Alasan diadakannya pelatihan
pembuatan bioetanol bertujuan untuk mewujudkan desa yang mandiri energi,
mengingat sumber energi minyak bumi di dunia sudah mulai menipis. Selain itu
aspek yang diperhatikan oleh penyelenggara pelatihan pembuatan bioetanol karena
lokasi Desa Seketi sangat dekat dengan Pabrik Gula Ngadirejo sehingga mudah
untuk mendapatkan “tetes tebu” untuk bahan baku pembuatan bioetanol.
Acara pelatihan pembuatan bioetanol dimulai pukul 3 sore
waktu setempat dengan pemateri dari salah satu mahasiswa KKN Universitas Negeri
Malang yaitu Depril Aka Laksana dari Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Hukum dan
Kewarganeraan. Sasaran acara pelatihan ini ditujukan kepada kelompok tani Desa
Seketi. Acara berlangsung dengan cukup lancar, tetapi ada sedikit kendala yang
menghambat mengenai kehadiran peserta pelatihan. Peserta yang diundang oleh
pihak penyelenggara 40 orang, tetapi yang bisa menghadiri hanya 20 orang atau
50% dari yang diharapkan penyelenggara.
Rangkaian kegiatan pelatihan dimulai
oleh pembukaan dari bapak Sucipto selaku ketua kelompok tani Desa Seketi. dan
dilanjutkan sambutan oleh Bapak Kamim selaku Kepala Desa Seketi. Setelah
pembukaan selesai masuk pada kegiatan inti yaitu Pelatihan Pembuatan Bioetanol
yang dipandu Depril Aka Laksana selaku pemateri pelatihan.
Pada kegiatan inti ini peserta dijelaskan mengenai apa itu bioetanol, kegunaannya, kelebihan bioetanol, serta langkah-langkah untuk membuat bioetanol secara lengkap dan terperinci. Antusisas untuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dari peserta yang datang sangat tinggi terbukti dengan adanya banyak pertanyaan dari peserta pelatihan yang ditujukan untuk pemateri. Untuk penutupan acara pelatihan ini di tutup oleh pembacaan doa yang dipimpin oleh saudara Ahmad Atam M. salah satu mahasiswa KKN dan untuk selanjutnya pembagian konsumsi untuk peserta pelatihan.
Pada kegiatan inti ini peserta dijelaskan mengenai apa itu bioetanol, kegunaannya, kelebihan bioetanol, serta langkah-langkah untuk membuat bioetanol secara lengkap dan terperinci. Antusisas untuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dari peserta yang datang sangat tinggi terbukti dengan adanya banyak pertanyaan dari peserta pelatihan yang ditujukan untuk pemateri. Untuk penutupan acara pelatihan ini di tutup oleh pembacaan doa yang dipimpin oleh saudara Ahmad Atam M. salah satu mahasiswa KKN dan untuk selanjutnya pembagian konsumsi untuk peserta pelatihan.
Senin, 12 Juni 2017
Kelas Inspirasi 8
Juni 12, 20172017, Data, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Kelompok Kerja KKN
Universitas Negeri Malang Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri
telah menyelesaikam progam kerja Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi merupakan
progam kerja dari Kelompok Kerja KKN Desa Seketi yang bertujuan mengajarkan
pengetahuan non-akademis kepada anak usia dini di Desa Seketi. Pada hari Jum’at
9 Juni 2017 merupakan hari kedelapan dari progam kerja Kelas Inspirasi yang
merupakan hari terakhir. Seperti hari-hari sebelumnya hari kedelapan dari Kelas
Inpirasi adalah mengajar ana-anak usia dini di TK Dharmawanita Desa Seketi.
Namun tidak seperti biasanya Kelas Inspirasi hari terakhir ini di ikuti oleh
seluruh siswa-siwi TK Dharmawanita Desa Seketi, yang berjumlah kurang lebih 50
siswa terdiri dari Kelas A dan Kelas B.
Pada hari kedelapan sekaligus hari
terakhir dari Kelas Inspirasi digunakan sebagai kegiatan perpisahan Kelompok
Kerja KKN Desa Seketi dengan siswa-siswi dan guru TK Dharmawanita Desa Seketi.
Kegiatan yang dilakukan pada hari kedelapan tidak memiliki tema inti seperti
hari-hari sebelumnya, namun hari kedelapan ini lebih digunakan untuk bermain
dan bernyanyi yang bertujuan untuk memberikan selingan kegiatan menyenangkan
kepada siswa-siswi TK Dharmawanita Desa Seketi setelah melakukan rentetan
kegiatan progam kerja Kelas Inspirasi. Selain itu kegiatan bermain dan
bernyanyi ini dilakukan di hari terakhir agar meninggalkan kesan yang baik
untuk siswa-siswi TK Dharmawanita Desa Seketi sehingga pengetahuan yang telah
dipelajari melalui progam kerja Kelas Inspirasi tidak menghilang begitu saja.
Kelas Inspirasi hari terakhir lebih
banyak diisi dengan kegiatan bermain dan bernyanyi. Kelas inspirasi diawali
dengan kegiatan berdoa bersama-sama dengan membaca kafaratul majelis. Lalu
dilanjutnya dengan pemberian materi mengenal hewan dan habitatnya serta
macam-macam buah-buahan melalui video-video pembelajaran, selain itu Kelompok
Kerja KKN Desa Seketi juga mengenalkan lagu tentang macam-macam hewan dan
buah-buahan agar siswa-siswi TK Dharmawanita lebih mudah memahaminya. Tidak
hanya memberikan materi melalui video dan lagu, progam keja Kelas Inspirasi
hari terakhir juga diisi dengan games-games edukasi yang menyenangkan.
Selanjutnya siswa-siswi TK Dharmawanita Desa Seketi diajak untuk menyanyikan
lagu-lagu, dengan mengenalkan lagu-lagu yang berupa lagu daerah, lagu nasional
dan lagu anak-anak diharapkan meminimalisir hilangnya lagu anak-anak yang
sekarang ini cenderung tergantikan dengan lagu-lagu dewasa.
Progam kerja Kelas Inspirasi
diakhiri dengan sesi foto bersama Kelompok Kerja KKN Desa Seketi dengan
siswa-siswi dan guru-guru dari TK Dharmawanita Desa Seketi. Kelas Inspirasi
ditiup dengan berdoa bersama membaca doa penutup majelis dan bernyanyi
sayonara. Dengan telah selesainya Kelas Inspirasi hari kedelapan sekaligus
mengakhiri progam kerja Kelas Inspirasi. Demikian Kelompok Kerja KKN Desa
Seketi berparah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang telah diberikan kepada TK
Dharmawanita dapat berguna dikemudian harinya, walaupun hanya sebagaian kecil
yang bisa diberikan kepada siswa-siswi Desa Seketi.
Kelas Inspirasi 7
Juni 12, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
- Memperkenalkan nama-nama anggota keluarga dan kerabat
- Memperkenalkan nama-nama tempat umum beserta fungsinya
Kelas Inspirasi 6
Juni 12, 20172017, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Rabu, 7 Juni 2017 Anggota KKN Universitas Negeri Malang mengisi kegiatan yaitu kelas inspirasi yang ke-6. Sama seperti kelas inspirasi sebelumnya, kegiatan ini bertempat di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Desa Seketi. Kelas inspirasi yang ke-6 ini kami mulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pukul 09.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 25 anak TK A dan didampingi oleh 7 orang anggota KKN Universitas Negeri Malang. Anak-anak TK A sangat antusias untuk mengikuti kegiatan yang kami berikan. Dalam satu kali pertemuan tersebut telah kami rancang beberapa kegiatan, yaitu :
1.
Berdoa bersama sebelum memulai pelajaran, seperti doa sebelum belajar, dan
membaca surat-surat pendek.
2.
Bertepuk tangan dengan menyanyikan lagu-lagu, yaitu : tepuk malaikat, tepuk
anak sholeh, tepuk rukun iman, tepuk rukun islam dan tepuk semangat.
3.
Menyebutkan anggota-anggota tubuh mulai dari kepala sampai kaki, kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan fungsi-fungsinya.
4.
Memutar video tentang anggota-anggota tubuh dan menyebutkan nama-namanya.
5.
Melakukan games untuk menguji konsentrasi anak dengan menyanyikan lagu.
6. Membagi
kelas menjadi 5 kelompok dan didampingi oleh 1 orang anggoka KKN per
kelompoknya untuk menyusun nama-nama bagian tubuh sesuai dengan tempatnya.
7.
Tiap kelompok diminta maju ke depan untuk membacakan hasil kerjanya.
8.
Membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 anak, untuk mengerjakan soal
menghitung yang kemudian dibahas bersama.
9.
Memutar video sambil menyanyikan bebetapa lagu anak-anak seperti : Dua Mata
Saya, Satu-Satu, Disini Senang.
10.
Kegiatan ditutup dengan bersalaman sambil menyanyikan lagu sayonara.
Demikian serangkaian kegiatan yang kami lakukan pada kelas inspirasi yang ke-6. Kesan kami selama mengajar pada hari itu adalah sangat senang karena anak-anak TK A begitu bersemangat mengikuti tahap demi tahap kegiatannya. Kami berharap materi yang telah diajarkan bisa bermanfaatn bagi anak-anak TK Dharma Wanita Desa Seketi ke depannya.
Kelas Inspirasi 4
Juni 12, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Sabtu 3 Juni 2017, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang melakukan kegiatan kelas
inspirasi ke-4 mengenai jenis dan macam-macam transportasi. Dalam kegiatan ini
seperti sebelumnya, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan
Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten
Kediri.
Kegiatan
tersebut antara lain yaitu: Berdiskusi tentang jenis-jenis kendaraan, bercerita
tentang tata tertib berkendara dan lalu lintas, membaca doa sebelum naik
kendaraan, menghitung jumlah roda kendaraan, mengelompokkan gambar kendaraan
darat,laut dan udara. Selain kegiatan tersebut mahasiswa KKN juga
memperlihatkan video macam-macam transportasi, memasangkan angka dengan jumlah
bagian-bagian kendaraan, menyanyikan lagu dan memberikan PR mewarnai gambar
kereta api.
Dalam
kegiatan mengelompokkan kendaraan anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil. Setiap kelompok diberikan gambar-gambar kendaraan dan kertas-kertas yang
telah diberikan nama jenis kendaraan untuk menempelkan gambar kendaraan sesuai
dengan jenisnya. Selanjutnya, kegiatan meghitung jumlah kendaraan mahasiswa KKN
memberikan kertas soal kepada setiap anak untuk dikerjakan.
Dalam kegiatan ini anak-anak sangat bersemangat, bergembira dan antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa KKN. Selain pertanyaan tentang kendaraan mahasiswa KKN juga memberikan arahan bagaimana berkendara yang baik dan benar di jalan.
Kelas Inspirasi 3
Juni 12, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Jum’at,
2 Juni 2017 kami mengisi kelas inspirasi yang ke 3 di Taman Kanak-Kanak Dharma
Wanita. TK Dharma Wanita ini terletak di belakang balai desa seketi. Kelas inspirasi
ini dimulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada 9.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 29 adik-adik yang
sedang duduk di TK A. Agar adik-adik lebih bersemangat maka kami memulai
kegiatan dengan menyanyikan tepuk anak sholih yang memang sudah dihafal oleh
adik-adik TK A. Kemudian kami memperkenalkan diri agar suasana semakin akrab.
Pembelajaran yang berlangsung pada hari ini adalah memperkenalkan adik-adik
pada macam-macam profesi, tujuannya agar adik-adik termotivasi untuk belajar
lebih giat. Selain itu juga diharapkan adik-adik mendapatkan gambaran tentang
cita-cita masa depannya.
Dalam pembelajaran hari ini kami menampilkan PPT tentang profesi yang ada di Indonesia. Awalnya kami menampilkan properti dan kostum yang biasa digunakan oleh profesi itu. Lalu adik-adik dimotivasi untuk mencari tahu tentang tugas yang dilakukan masing-masing profesi tersebut. Adik-adik sangat antusias mengacungkan tangan untuk menjawab tugas dari masing-masing profesi. Agar tidak jenuh kami memberikan selingan lagu-lagu anak. Ditunjang dengan adanya lcd proyektor maka adik-adik akan lebih mengerti dan antusias terhadap materi yang kami sampaikan. Di akhir pertemuan, kami mengajak adik-adik untuk berdo’a bersama dan bersalaman kepada Ibu Guru.
Kelas Inspirasi 2
Juni 12, 20172017, Berkarya, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Kegiatan Kelas inpirasi kedua dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 31 Mei 2017 oleh tim KKN Kediri yang bertugas pada saat itu.
Kegiatan ini ditujukan bagi anak-anak TK Dharma Wanita Desa Seketi Kecamatan
Ngadiluwih. Sasaran yang diharapkan dari pengerjaan kelas inspirasi adalah
diharapkan mapu mengembangkan daya kreatifitas dan mengisi waktu luang anak-anak
yang dapat diisi dengan sesuatu yang menyenangkan sekaligus bernilai ilmu
pengetahuan.
Kegiatan pertama adalah melakukan senam “Pinguin”
dengan tujuan menambah keakraban dengan anak-anak TK dan menumbuhkan semangat
antar sesamanya. Selanjutnya adalah games ketangkasan yang menyenankan namun
juga membutuhkan konsentrasi. Jika kalah dalam permainana akan diberikan
hukuman seputar ilmu pengetahuan. Selanjutnya adalah kegiatan membuat kertas
lipat membentuk “Kodok”. Pada awalnya banyak yang mengalami kesulitan. Namun
dengan bekal ketelatenan dari kakak pendamping permainan kertas lipat membentuk
kodok dapat di selesaikan dan anak-anak TK sangat senang dengan hasil yang
mereka dapatkan. Selanjutnya adalah ditampilkan video lagu anak-anak untuk
mencairkan suasana dan menumbuhkan semangat pada anak-anak. Waktu yang
digunakan banyak terpakai untu membuat kertas lipat. Sehingga waktu berjalan
sangat cepat kemudian kegiatan mengajar kelas inspirasi ditutup dengan doa
bersama, salam dan perpisahan pulang.
Kelas Inspirasi 1
Juni 12, 20172017, Berkarya, Kabupaten Kediri, Kediri, Kelas Inspirasi, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
Tidak ada komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Kegiatan Kelas inpirasi pertama dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 30 Mei 2017. Kegiatan ini ditujukan bagi anak-anak TK Dharma
Wanita Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih. Kegiatan tersebut berguna untuk
mengembangkan daya kreativitas anak serta pengetahuannya tentang habitat hewan
dan pengetahuannya tentang surat-surat pendek.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh sebagian TIM KKN
Kediri dibuka dengan salam, doa dan dilanjutkan dengan perkenalan oleh Tim KKN
yang bertugas pada hari tersebut. Selanjutnya adalah ditampilkan video lagu
anak-anak untuk mencairkan suasana dan menumbuhkan semangat pada anak-anak.
Kemudian dilanjutkan dengan Game “Dimanakah Rumahku??” yakni mencocokan gambar
hewan ditempat yang telah disediakan oleh Tim KKN. Kegiatan selanjutnya adalah hafalan
surat-surat pendek yang dipimpin oleh salah satu anak TK dan dibacakan
bersama-sama kemudian ditutup dengan doa bersama, salam dan perpisahan pulang.
Selasa, 06 Juni 2017
Berkarya Tanpa Narkoba (Proker 6)
Juni 06, 20172017, Berkarya, BNN, Data, Desa Seketi, Kabupaten Kediri, Kediri, KKN, KKN UM, Laporan Kegiatan, Mahasiswa UM, Napza, Narkoba, Narkotika, Ngadiluwih, Pemuda, Universitas Negeri Malang
1 komentar
![](https://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Kamis 1 Juni
2017 bertepatan dengan hari Pancasila, Kelompok Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang yang ada di Desa Seketi telah melaksanakan progam kerja ke-6 yaitu Penyuluhan Bahaya
Penyalahgunaan Narkotika Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA). Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan NAPZA mefokuskan
sasaran peserta pada pemuda-pemudi Desa Seketi yang masih duduk dibangku SMP
dan SMA. Dengan demikian tema yang diambil dalam progam kerja ini adalah “Generasi
Muda Berkarya tanpa Narkoba”, dengan tema ini diharapkan pemuda-pemudi Desa Seketi
terhindar dari bahaya penyalahgunaan NAPZA.
Kegiatan tentang bahaya
penyalahgunaan NAPZA sangat penting diberikan kepada pemuda-pemudi Desa Seketi
sebagai generasi muda penerus kemajuan Desa Seketi. Selain itu mengingat
tingkat pemakai narkotika terbesar di Kabupaten Kediri adalah Desa Purwokerto
Kecamatan Ngadiluwih, menyebabkan Desa Seketi berpotensi besar berdampak. Maka
dari itu diharapkan dengan adanya progam kerja ini dapat mengedukasikan bahaya
dan dampak penyalahgunaan NAPZA.
Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan NAPZA dilaksanakan di
Balai Desa Seketi yang dimulai pada pukul 15.00. Acara ini dihadiri peserta
sebanyak 40 orang yang terdiri dari pemuda-pemudi dari Desa Seketi. Selain itu
juga acara ini dihadiri oleh sebagian perangkat Desa Seketi sebagai bentuk
dukungan melawan Narkoba di Desa Seketi. Acara dibuka dengan sambutan-sambutan
oleh Kordinator KKN desa Seketi dan Bapak Lurah desa Sekti.
Pemberian materi
bahaya NAPZA dipandu langus oleh
pemateri dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri yaitu Bapak
Alfian Nurcahya S.IP. Dalam sesi pemaparan materi ini dipimpin langsung oleh
KAUR Umum yaitu Ibu Endang sebagai
moderator.
Pemaparan materi berlangsung selama 60 menit, dengan 15
menit sebagai sesi tanya jawab. Acara
penyuluhan bahaya penyalahgunaan NAPZA berlangsung komunikatif dan interaktif.
Materi yang disampaikan oleh Bapak Alfian disampaikan dengan gaya yang
menyenangkan dengan contoh-contoh faktual tentang penyalahgunaan narkoba di
lingkungan sekitar peserta. Materi yang disampaikan cukup luas mulai dari
larangan-larangan menggunakan narkoba oleh negara dan agama, bahanya narkoba,
permasalahn narkoba di Indonesia, dampak penyalahgunaan narkoba, dansebgainya.
Cara penyampainan materi yang edukatif dan ringan diharapkan akan membuat pemuda-pemudi
dapat memahami bahaya dan dampak dari NAPZA. Selain itu juga pemuda-pemudi Desa
Seketi diharapkan bisa menjadi agen memerangi narkotika agar keluarga dan
lingkungan sekitar terselamatkan dari bahaya narkoba.
Sesi pemaparan materi diakhiri dengan sesi tanya jawab
oleh peserta kepada pemateri. Peserta cukup antusias dalam menyampaikan
pertanyaan yang diajukan, namun karena waktu yang tersisa tidak banyak sesi
pertanyaan hanya berlangsung selama satu sesi saja. Pada sesi tanya jawab
peserta tidak hanya bertanya tentang bahaya narkoba kepada pemateri saja,
tetapi juga menyampaikan tentang keluh kesah pemuda-pemudi tentang progam dan
fasilitas desa terhadap perkembangan pemuda Desa Seketi. Selanjutnya acara diakhiri dengan pembagian
takjil berbuka untuk peserta acara penyuluhan penyalahgunaan NAPZA.
Materi penyuluhan penyalahgunaan NAPZA - Download
Materi penyuluhan penyalahgunaan NAPZA - Download